Sirah Nabawiyah | Enam Bibit Unggul dari Yatsrib

Enam Bibit Unggul dari Penduduk Yatsrib
Pada musim Haji tahun ke-11 dari kenabian -bertepatan dengan Juli 620M- dakwah Islamiyyah menemukan bibit unggulnya, yang tumbuh begitu cepat menjadi pohon-pohon yang rindang. Kaum muslimin senantiasa berlindung di bawah naungannya yang rindang dari kezhaliman dan permusuhan. Hingga pada akhirnya segala sesuatu berubah dan alur sejarahpun berganti.

Diantara langkah cerdas yang ditempuh Rasulullah dalam menghadapi pendustaan yang beliau terima dari penduduk Makkah dan sikap penyelewengan mereka dari jalan Allah adalah beliau keluar menemui kabilah-kabilah pada malam hari, ditengah kegelapan malam. Hal ini menjadikan tidak seorang pun dari musyrikin Makkah yang menjadi penghalang dakwah antara beliau dan para kabilah itu. Baca lebih lanjut

Tafsir Surat Ali Imran ayat 1 – 6

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

“Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang”

الم {1} اللهُ لآَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ {2} نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنزَلَ التَّوْرَاةَ وَاْلإْنجِيلَ {3} مِن قَبْلُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَأَنزَلَ الْفُرْقَانَ إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِئَايَاتِ اللهِ لَهُمْ عَذَابُُ شَدِيدُُ وَاللهُ عَزِيزُُ ذُوانْتِقَامٍ {4} إِنَّ اللهَ لاَ يَخْفَى عَلَيْهِ شَيْءُُ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَآءِ {5} هُوَ الَّذِي يُصَوِّرُكُمْ فِي اْلأَرْحَامِ كَيْفَ يَشَآءُ لآَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ {6}

Alif lam mim. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya. Dia menurunkan al-Kitab (al-Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (al-Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan al-Furqan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satu pun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit. Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendakiNya. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (Ali Imran: 1-6). Baca lebih lanjut

Tanda-Tanda Kecil Kiamat | 26 Merajalelanya Perbuatan Keji, Pemutusan Silaturahmi, dan Jeleknya Hubungan Bertetangga

26. MERAJALELANYA PERBUATAN KEJI, PEMUTUSAN SILATURAHMI DAN JELEKNYA HUBUNGAN BERTETANGGA

Al-Imam Ahmad dan al-Hakim meriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhuma, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَظْهَرَ الْفَحْشُ وَالتَّفَاحُشُ وَقَطِيعَةُ الرَّحِمِ وَسُوءُ الْمُجَاوَرَةِ.

“Tidak akan tiba hari Kiamat hingga banyak perbuatan dan perkataan keji, pemutusan silaturahmi, dan jeleknya hubungan bertetangga.” [Musnad Ahmad (X/26-31, Syarah Ahmad Syakir), Mustadrak al-Hakim (I/75-76)] *

Ath-Thabrani meriwayatkan dalam al-Ausath dari Anas Radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Baca lebih lanjut

Ringkasan Syarah Arba’in An-Nawawi | Hadits Kelima | Setiap Bid’ah Tertolak

 

عَنْ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم :

مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ  رَدٌّ. رواه البخاري ومسلم.

وفي رواية لمسلم : مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

Dari Ibunda kaum mu’minin, Ummu Abdillah ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha, dia berkata: ”Rosululloh ﷺ pernah bersabda: ”Barang siapa yang mengada-adakan sesuatu (amalan) dalam urusan (agama) kami yang bukan dari kami, maka (amalan) itu tertolak.” (HR. Bukhori dan Muslim). Dan dalam riwayat Muslim: “Barangsiapa melakukan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka itu tertolak.”

Baca lebih lanjut

Biografi Shahabat | Abu Bakar Ash-Shiddiq | Kedudukan Ash-Shiddiq Di Sisi Rasulullah ﷺ

Kedudukan Ash Shiddiq di Sisi Rasulullah ﷺ

Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku sedang duduk bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tiba-tiba Abu Bakar datang tergopoh-gopoh sambil memegang ujung kainnya sehingga lututnya terlihat. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Sahabat kalian menghadapi masalah penting.’

Maka Abu Bakar mengucapkan salam lalu berkata, ‘Ya Rasulullah, antara aku dengan Ibnul Khaththab telah terjadi sesuatu. Aku terlanjur menghinanya, kemudian aku menyesal. Aku memintanya untuk memaafkanku namun dia tidak berkenan. Maka aku datang kesini.’

Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Semoga Allah mengampunimu, wahai Abu Bakar.’ Baca lebih lanjut

Aqidah Empat Imam Madzhab : Sikap Imam Asy-Syafi’i Terhadap Ilmu Kalam

AQIDAH IMAM ASY-SYAFI’I
-Naashirus Sunnah-

E. Larangan Imam Syafi’i terhadap Ilmu Kalam dan Berdebat dalam Agama.

أخرج الهروي عن الربيع بن سليمان قال: «سمعت الشافعي يقول: … لو أن رجلاً أوصى بكتبه من العلم لآخر، وكان فيها كتب الكلام، لم تدخل في الوصية لأنه ليس من العلم»

Imam al-Harawi meriwayatkan dari ar-Rabi’ bin Sulaiman, katanya, saya mendengar Imam Syafi’i berkata: “Seandainya ada orang berwasiat kepada orang lain untuk mengambil kitab-kitabnya yang berisi ilmu-ilmu keislaman, sementara di antara kitab-kitab itu ada kitab-kitab Kalam, maka kitab-kitab Kalam ini tidak masuk di dalam wasiat, karena Kalam itu tidak termasuk ilmu-ilmu keislaman.” [Siyar A’lam an-Nubala’, X/30. Dzamm al-Kalam, lembar 213] Baca lebih lanjut

KITAB TAUHID | BAB 15: Tidak Ada yang Berhak Disembah Selain Allah

BAB 15
TIDAK SATUPUN YANG BERHAK DISEMBAH SELAIN ALLAH

Firman Allah Subhanahu wata’ala :

أيشركون ما لا يخلق شيئا وهم يخلقون ولا يستطيعون لهم نصرا ولا أنفسهم ينصرون

“Apakah mereka mempersekutukan (Allah) dengan berhala-berhala yang tidak dapat menciptakan sesuatupun ? sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang, dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan.” (QS. Al A’raf, 191-192).

]والذين تدعون من دونه ما يملكون من قطمير إن تدعوهم لا يسمعوا دعاءكم ولو سمعوا ما استجابوا لكم ويوم القيامة يكفرون بشرككم ولا ينبئك مثل خبير[

“Dan sesembahan-sesembahan yang kalian mohon selain Allah, tidak memiliki apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tidak akan mendengar seruanmu itu, kalaupun mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu, dan pada hari kiamat meraka akan mengingkari kemusyrikanmu, dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan oleh yang Maha Mengetahui.” (QS. Fathir 13-14). Baca lebih lanjut

Tanda-Tanda Kecil Kiamat | 25 Munculnya Kemusyrikan Pada Ummat Ini

25. MUNCULNYA KEMUSYRIKAN PADA UMAT INI

Ini adalah di antara tanda-tanda Kiamat yang telah nampak dan akan semakin bertambah. Telah terjadi kemusyrikan pada umat ini, dan berbagai kabilah dari umat ini mengikuti kaum musyrikin, mereka menyembah berhala, membangun berbagai macam bangunan di atas kuburan dan menyembahnya selain (penyembahan mereka -tlu) kepada Allah dengan tujuan mengambil keberkahan dan mengagungkannya, memberikan berbagai nadzar, dan merayakan berbagai perayaan, kebanyakan darinya (kubur-kubur) mempunyai kedudukan seperti Latta, Uzza, Manat bahkan lebih besar lagi kemusyrikannya.

Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan at-Tirmidzi, dari Tsauban Radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Baca lebih lanjut

Sirah Nabawiyah | Kisah Keislaman Dhimad Al-Azdiy

5. Dhimad Al-Azdi

Dia berasal dari suku Azd Syanu’ah yang tinggal di Yaman. Dia adalah seorang yang biasa meruqyah dari kesurupan atau gangguan jiwa. Tatkala ia datang ke Makkah, ia mendengar orang-orang bodoh di kota itu mengatakan bahwasanya Muhammad adalah seorang yang gila.

Dhimad berkata, “Aku akan mendatangi orang ini, semoga Allah menyembuhkannya melalui perantaraanku”. Dhimad pun berangkat menemui beliau.

Dhimad berkata,

يا محمد، إني أرقى من هذا الريح، فهل لك‏؟‏

“Wahai Muhammad! Sesungguhnya aku bisa mengobati penyakit jiwa dengan ruqyah. Apakah kamu mau saya ruqyah?. Baca lebih lanjut

Serial Pengenalan Kitab-Kitab Tafsir 06 : Tafsir Ibnul Jauzi (Zaadul Masiir)

زاد-المسير-في-علم-التفسيرNama Mufassir
Beliau adalah imam Abu al-Faraj, Jamaluddin ‘Abdurrahman bin ‘Ali bin Muhammad bin ‘Ali bin Muhammad al-Jauzi, al-Qurasyi, at-Taymi, al-Bakri, al-Baghdadi. Lahir tahun 508 H dan wafat tahun 597 H.*

Nama Kitab
Ia menamakan kitab tafsirnya‘Zaad al-Masiir Fii ‘Ilm at-Tafsiir’

Aqidahnya
Beliau seorang yang inkonsisten, terkadang menetapkan sebagian sifat-sifat Allah dan terkadang menakwil sebagiannya.

Syaikhul Islam, Ibn Taimiyah RAH di dalam Majmu’ al-Fataawa (IV:169) berkata, “Pandangan Abu al-Faraj sendiri dalam bab ini (sifat-sifat Allah-red) masih kontradiktif, tidak mantap sebagai orang yang menafikan dan juga tidak mantap sebagai orang yang menetapkan. Bahkan ia memiliki lebih banyak pendapat yang dirangkainya dalam puisi dan prosa dalam hal penetapan sifat-sifat daripada yang diingkarinya dalam kitab ini (tafsir). Dalam masalah ini, ia sama saja dengan kebanyakan orang yang membicarakannya; terkadang menetapkan namun di banyak tempat menafikannya. Sama seperti yang dilakukan Abu al-Wafa’ bin ‘Uqail dan Abu Hamid al-Ghazali.” Baca lebih lanjut